Larangan Memakai Cincin Besi Dan Emas Bagi Laki-Laki

عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده أن النبي صلى الله عليه وسلم رأى على بعض أصحابه خاتما من ذهب فأعرض عنه فألقاه واتخذ خاتما من حديد فقال هذا شر هذا حلية أهل النار فألقاه فاتخذ خاتما من ورق فسكت عنه

Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melihat salah seorang shahabatnya memakai cincin dari emas. Maka beliau berpaling darinya. (Melihat hal itu), maka shahabat tersebut membuangnya dan menggantinya dengan cincin dari besi. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ini lebih jelek (dari cincin emas). Ini merupakan perhiasan penduduk neraka”. Shahabat tadi kembali membuang cincinnya dan menggantinya dengan cincin dari perak, sementara itu Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak berkomentar tentangnya” 

[Diriwayatkan oleh Ahmad 2/163 & 2/179, Al-Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad no. 1021, dan Ath-Thahawiy dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar4/261. Dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Aadaabuz-Zifaaf hal. 217, Al-Arna’uth dalam Takhrij ‘alal-Musnad 11/69, dan Ahmad Syaakir Syarh ‘alal-Musnad 6/80].


عن عبدالله بن عباس؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم رأى خاتما من ذهب في يد رجل. فنزعه فطرحه وقال (يعمد أحدكم إلى جمرة من نار فيجعلها في يده) فقيل للرجل، بعدما ذهب رسول الله صلى الله عليه وسلم: خذ خاتمك انتفع به. قال: لا. والله! لا آخذه أبدا. وقد طرحه رسول الله صلى الله عليه وسلم.


Dari ‘Abdullah bin ‘Abbaas : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallammelihat cincin dari emas di (jari) tangan seorang laki-laki. Lalu beliau melepaskannya dan membuangnya seraya bersabda : “Apakah salah seorang di antara kalian ada yang berani mengambil bara neraka lalu ia letakkan di tangannya ?”. Setelah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pergi, dikatakan kepada laki-laki itu : “Ambillah kembali dan manfaatkanlah cincin itu”. Laki-laki itu berkata : “Demi Allah, selamanya aku tidak akan mengambil kembali apa yang telah dibuang oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam” 



[Diriwayatkan oleh Muslim no. 2090].

عن أبي هريرة، عن النبي صلى الله عليه وسلم؛ أنه نهى عن خاتم الذهب.

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : Bahwasannya beliau melarang memakai cincin emas” 

[Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5864 dan Muslim no. 2089].



Di antara para shahabat yang mengharamkan memakai cincin dari besi adalah ‘Umar bin Al-Khaththab radliyallaahu ‘anhu.
أن عمر بن الخطاب رأى على رجل خاتما من ذهب فأمره أن يلقيه فقال زياد يا أمير المؤمنين إن خاتمي من حديد قال ذلك أنتن وأنتن

Bahwasannya ‘Umar bin Al-Khaththaab pernah melihat seorang laki-laki yang memakai cincin dari emas. Maka ia (‘Umar) memerintahkannya untuk melepaskan cincin itu. Lalu Ziyaad berkata : “Wahai Amiirul-Mukminiin, sesungguhnya cincinku terbuat dari besi”. Maka ‘Umar berkata : “Itu lebih busuk, lebih busuk” 

[Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq no. 19473; dengan sanad shahih].

hadits Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu anhu yang berbunyi:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُحِلَّ الذَّهَبُ وَالْحَرِيرُ لِإِنَاثِ أُمَّتِي وَحُرِّمَ عَلَى ذُكُورِهَا

sesunggunya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
‘Emas dan sutra dihalalkan bagi ummatku yang wanita, 
namun diharamkan bagi para pria’.” 

[HR. an-Nasâi no. 5148 dan Ahmad 4/392. 
Syaikh al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih]

Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya bahwasanya Nabi pernah melihat sebagian sahabat memakai cincin emas, lalu beliau berpaling dari mereka. Maka para sahabat membuang cincin itu dan menggantikannya dengan cincin dari besi. Lantas Rasulullah bersabda, “Cincin itu lebih jelek dan merupakan perhiasan penghuni neraka,” (Shahih lighairihi, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [1041]).
Lalu mereka membuang cincin tersebut dan memakai cincin dari perak sementara Rasulullah  tidak memberikan komentarnya.
Kandungan Bab:
  1. Haram hukumnya memakai cincin dari besi karena beliau mengatakan cincin besi lebih jelek daripada cincin emas. Diantara yang berpendapat haramnya cincin besi adalah Umar bin Khattab . Ia pernah melihat seseorang memakai cincin emas dan memerintahkan orang itu untuk membuangnya. Kemudian orang itu berkata, “Ya amirul mukminin, yang aku pakai ini cincin besi.” Lalu umar berkata, “Cincin besi lebih busuk, lebih busuk,” (Shahih, HR Abdurrazaq [19473]).
    Termasuk yang berpendapat haramnya cincin besi adalah Imam Malik. Ibnu Wahb berkata, “Malik bin Anas berkata kepadaku tentang cincin besi dan tembaga, ‘Aku masih mendengar bahwa cincin besi itu dibenci. Adapun selain itu tidak’,” (lihat al-Jami‘ [601], karya Ibnu Wahb).
    Demikian juga Imam Ahmad, Ishaq bin Rohawaih sebagaimana yang tertera dalam kitab Masa’il al-Marwazi (424).
    Ishaq bin Manshur al-Marwazi bertanya kepada Imam Ahmad, “Apakah cincin emas dan besi itu dibenci?” Dia menjawab, “Benar, demi Allah.” Ishaq juga berkata sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad.
    Maksud para Imam dari kata dibenci adalah diharamkan. Allahu a’lam.
  2. Apa yang tertera dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslimdari hadits Shal bin Sa’id tentang kisah wanita yang menghibahkan dirinya dan nabi saw. bersabda kepada seorang laki-laki yang ingin meminang wanita tersebut tetapi tidak memiliki mahar, “Cari apa saja yang dapat dijadikan mahar walaupun sebentuk cincin besi.” Bukan berari pembolehan memakai cincin besi, sebagaimana yang dikatakan al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari (X/323), “Adapun berdalilkan dengan hadits ini untuk membolehkan memakai cincin besi merupakan pendalilan yang keliru. Sebab dibolehkannya mengambil cincin besi menjadi mahar tidak berarti dibolehkan memakainya. Kemungkinan beliau bermaksud dengan adanya cincin besi tersebut si wanita dapat memanfaatkan hasil penjualan cincin itu.”
    Saya katakan, “Ini merupakan bukti diharamkannya bagi kaum laki-laki memakai cincin emas namun dibolehkan memanfaatkan hasil penjualannya sebagaimana yang telah disinggung.”
  3. Adapun hadits Mu’aqib , bahwa ia berkata, “Cincin Nabi terbuat dari besi yang dibalut dari perak.” Ia juga berkata, “Terkadang cincin tersebut ada di tanganku.” Ibnu Harits berkata, “Waktu itu Mua’qib adalah orang yang dipercaya memegang cincin beliau.” tidak bertentangan dengan hadits bab. Sebab pengharaman tersebut jika cincin ini terbuat dari besi murni (bukan campuran).
    Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Baari (X/232), “Jika hadits ini shahih maka hadits yang menunjukkan larangan diartikan jika cincin tersebut terbuat dari besi murni.”
    Hadits Abu Sa’id al-Khudri dengan sanad yang marfu’, “Cincin apa yang harus aku pakai.” Beliau menjawab, “Cincin besi atau perak.” adalah hadits dhaif. Didhaifkan oleh al-Hafidz Ibnu Rajab dan syaikh kami.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 3/257-259.

Related Posts:

0 Response to "Larangan Memakai Cincin Besi Dan Emas Bagi Laki-Laki"

Post a Comment